-->

eSwatini, BERGANTI NAMA KARENA HARGA DIRI

Caraterbaruku - Dulunya Swaziland, sekarang bertukar eSwatini. Berikut cerita negara yang bertukar nama di Afrika, untuk harga diri satu bangsa. 

Swaziland mengagetkan dunia pada bulan April 2018 yang lalu. Negara kecil dibagian selatan Afrika (persisnya di negara Afrika Selatan serta tidak mempunyai pantai) ini, merubah namanya jadi eSwatini.

eSwatini, BERGANTI NAMA KARENA HARGA DIRI

Raja Mswati III, pemimpin negaranya yang mencanangkan serta lakukan pergantian nama itu. Walau banyak mendapatkan masukan, kenyataannya ia teguh pada apa yang diyakininya. Juga penduduknya, demikian riang senang dengan nama baru negaranya.

Diambil dari beberapa sumber, eSwatini miliki mempunyai makna 'tanah Swazis'. Swazis atau Swazi adalah suku asli dari negaranya, yang tempati bagian-bagian di Afrika Selatan.

Sedang nama Swaziland, dikasihkan oleh penjajah Inggris serta masih digunakan waktu kemerdekaan negaranya pada tahun 1968. Nah, Raja Mswati III nampaknya tidaklah terlalu senang memakai nama Swaziland. Tidak hanya sebab namanya serupa dengan Swiss, ia ingin betul-betul menggembalikan jati diri serta harga diri bangsanya. Sampai dipilihlah, eSwatini. 

Pasti, merubah nama negara pun berefek ke banyak hal lainnya. BBC menulis, mesti banyak banyak hal pun yang perlu dirubah seperti uang disana masih tetap mempunyai nama Bank Sentra Swaziland, mesti mendaftar nama barunya pada PBB, ganti semua web pemerintahan yang masih tetap memakai nama Swaziland serta sampai perihal kecil merubah kode negaranya SWZ (Swaziland).

Tetapi toh, itu dipandang bukan satu permasalahan besar buat penduduknya. Malah, beberapa masyarakat demikian bangga serta siap memperkenalkan nama baru negaranya di dunia.

"Ini ialah nama resmi dari negara kami," kata salah seseorang masyarakat eSwatini, Jiggs Thorn.

eSwatini miliki keindahan alam yang mengagumkan (AFP)eSwatini miliki keindahan alam yang mengagumkan (AFP)


eSwatini juga menggantungkan hidupnya dari bidang pariwisata. Tidak hanya pemandangan alam yang indah dari serangkaian pegunungan, rimba rimba serta lembah, penduduknya populer akan keramahtamahan. Satu modal yang bagus buat negara yang luasnya cuma 17 ribu km persegi.

"Saya senang kedamaian, keindahan alam, kebebasan, beberapa orang yang ramah serta iklimnya," kata Robert Jupp, manager dari penginapan Mantenga Lodge di eSwatini.

Ruth Buck, pria yang lain asal Afrika Selatan yang mengurus fasilitas Foresters Arms Hotel disana pun mengatakan hal sama. Awalannya ia hadir cuma untuk 2 minggu, tetapi sesudah itu akan memutuskan untuk tinggal di eSwatini.

"Beberapa orang di sini begitu ramah, humoris serta murah hati. Begitu nyaman tinggal di sini," tuturnya.

Walau demikian, perekonomian eSwatini termasuk jelek. Dari data CPA Africa region World Bank Projects, 34 % dari 1 juta penduduknya pengangguran. Belum juga, keinginan hidup masyarakatnya di angka rata-rata 49 tahun, termasuk juga salah satunya paling rendah dalam dunia.

Pemerintah selalu berusaha untuk mengatur semua bidang, termasuk juga yang mendapatkan rapor merah ialah service kesehatan. Umumnya, masyarakat eSwatini melipir ke Afrika Selatan untuk berobat sebab perlengkapan medis serta obat-obatan yang lebih komplet.

Caraterbaruku Sekarang, pariwisata adalah salah satunya andalan eSwatini. Dengan nama barunya, harapannya ialah membuat orang ingin tahu serta hadir kesana. Negara kecil yang siap membuat siapapun jatuh hati.

0 Response to " eSwatini, BERGANTI NAMA KARENA HARGA DIRI"

Post a Comment