-->

CARA ISI TOKEN LISTRIK & PERHITUNGANNYA

Caraterbaruku  - Buat pemakai service PLN di Indonesia, tentu tidak asing kembali dengan arti listrik prabayar. Listrik prabayar ialah satu service kelistrikan dari PT PLN di mana pemakai/konsumen setia diharuskan untuk lakukan isi lagi daya listrik (per kWH) supaya bisa masih nikmati service listrik.

CARA ISI TOKEN LISTRIK & PERHITUNGANNYA
cara isi token listrik & perhitungannya

Di kelompok penduduk sendiri, service listrik prabayar ini diketahui dengan listrik pandai. Program listrik pandai sendiri juga mulai dikenalkan oleh pemerintah dengan arah untuk meminimalkan pemakaian listrik bulanan serta menggerakkan penggunaan listrik yang lebih teratasi. 

Apakah Itu Token Listrik? 

Token listrik ialah satu unit pembayaran yang dipakai untuk isi lagi daya listrik pada service PLN prabayar. Pada token listrik ini, Anda akan memperoleh 20 digit angka stroom/kode token yang akan dipakai untuk lakukan pengisian daya listrik pada alat Mtr. Prabayar (MPB) Anda.

Langkah-Langkah Isi Token Listrik PLN 

Beli token listrik PLN sama dengan jumlahnya yang diperlukan serta temukan 20 digit angka stroom/kode token untuk lakukan pengisian.
Masukan 20 digit angka stroom/kode token ke alat Mtr. Prabayar (MPB) Anda lantas tekan tombol ‘ENTER” (↩).
Jika berlangsung kekeliruan waktu masukkan angka stroom/token, Anda dapat mendesak tombol “BACKSPACE” (←) untuk meniadakan angka yang sudah dimasukkan.
Jika angka yang dimasukkan benar, jadi pada monitor alat Mtr. Prabayar (MPB) Anda akan muncul tulisan “ACCEPT” atau “BENAR”. Lalu nilai kWh (daya listrik) bertambah sama dengan jumlahnya yang beli.
Jika pada monitor alat Mtr. Prabayar (MPB) Anda muncul tulisan “REJECT” atau “GAGAL”, jadi angka stroom/kode token yang Anda masukan salah. Anda dapat mengecheck kembali serta masukkan lagi angka yang benar.

Cost serta Pajak dalam Perhitungan Token Listrik 

Dalam perhitungan token listrik, ada banyak variabel perhitungan yang butuh dilihat supaya Anda dapat tahu nilai token serta daya listrik (kWh) yang didapat lebih tepat. Di bawah ini ialah Biaya-biaya yang butuh Anda lihat:

  • 1. Cost Administrasi Token Listrik 

Cost administrasi ialah type cost yang ditanggung pada pihak konsumen token listrik yang banyaknya beragam bergantung tempat pembelian token itu. Bila Anda beli token listrik lewat ATM atau Bank, umumnya cost administrasi ini telah termasuk juga dalam harga token itu. Akan tetapi sebab telah termasuk juga, nilai token serta kWH yang didapatkan semakin lebih kecil. Namun jika belumlah termasuk juga cost administrasi, harga token bertambah sama dengan jumlahnya cost administrasi yang perlu dibayarkan, akan tetapi nilai token serta kWh yang didapatkan semakin lebih besar. Cost adaministrasi token ini umumnya sekitar pada Rp 3000,- s.d. Rp 5.000,-.

Menjadi contoh, Jika Anda beli satu token listrik seharga Rp 100.000,-, jadi Anda akan ditambahkan jadi Rp 103.000,- waktu pembayaran. Jika cost administrasi telah termasuk juga di harga jual token, jadi Anda cukuplah membayar Rp 100.000,-. Akan tetapi waktu proses pengisian lagi, daya listrik (kWh) yang makin bertambah semakin lebih kecil.

  • 2. Cost Materai 

Cost penambahan berbentuk pajak yang dipakai atas dokumen yang berbentuk perdata, terpenting, atau dipakai di pengadilan. Umumnya cost materai ini dipakai jika Anda beli token listrik di atas 200 ribu rupiah dengan perhitungan seperti berikut:

Pembelian token listrik seharga Rp 250.000,- s.d. Rp 1.000.000,- akan dipakai cost materai sebesar Rp 3.000,-
Pembelian token listrik doatas Rp 1.000.000,- akan dipakai cost materai sebesar Rp 6.000,-
Mengenai basic pengenaan cost materai itu berdasar pada Undang-Undang Nomer 13 Tahun 1985 mengenai Bea Materai dan PP Nomer 24 Tahun 2000 mengenai Pergantian Tarif Bea Materai serta Besarannya Batas Pengenaan Harga Nominal yang dipakai Bea Materai. Bea materai ini dikelompokkan menjadi Penerimaan Negara Bukan  Pajak (PNBP) serta lakukan pembelian token ini termasuk juga dalam gologan itu.

  • 3. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) 

Pajak Penerangan Jalan (PPJ) ialah type pajak yang harus dibayarkan oleh konsumen setia PLN. Pajak ini termasuk juga dalam Penghasilan Asli  Daerah (PAD) yang dipakai untuk pembiayaan daerah yang didalamnya meliputi pemasangan, pemeliharaan, serta pembayaran rekening Penerangan Jalan Umum (PJI) sama dengan ketentuan daerah.

Besaran PPJ ini nilainya beragam bergantung pada kebijaksanaan pemerintah daerah hingga banyaknya beragam. Menjadi contoh, di DKI Jakarta berdasar pada Ketentuan daerah Nomer 15 Tahun 2010 mengenai Pajak Penerangan Jalan tarif Pajak PPJ yang laku ialah seperti berikut:

Tarif Pajak Penerangan Jalan yang disiapkan oleh PLN ataulah bukan PLN yang dipakai atau dikonsumsi oleh industri, pertambangan minyak bumi serta gas alam, sebesar 3% (tiga %).
Tarif Pajak Penerangan Jalan yang bersumber dari PLN ataulah bukan PLN yang dipakai atau dikonsumsi tidak hanya yang disebut angka (1), diputuskan sebesar 2,4% (dua koma empat %).
Pemakaian tenaga listrik yang dibuat sendiri, tarif Pajak Penerangan jalan diputuskan sebesar 1,5% (satu koma lima %).

  • 4. Tarif Basic Listrik (TDL)/Tarif Tenaga Listrik (TTL) 

Tarif Basic Listrik (TDL)/Tarif  Tenaga Listrik (TTL) ialah tarif harga jual listrik yang diputuskan oleh pemerintah untuk beberapa konsumen setia PLN. Untuk penggunaanJumlah tarif ini beragam sama dengan jumlahnya daya listrik yang dipunyai. Pembagian Tarif Basic Listrik (TDL) ini dikelompokkan berdasar pada tarif subsidi serta non subsidi. Berikut perincian tarif rincian listrik subsidi berdasar pada Ketentuan Menteri Daya serta Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomer 28 Tahun 2016 mengenai TARIF TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) serta tarif listrik non-subsidi berdasar pada data Tariff Adjustment April-Juni 2018 dari PLN .

No Gol Tarif Batas Daya Reguler Prabayar
(Rp/kWh)
Cost Beban
(Rp/kVA/bulan) Biaya Penggunaan
(Rp/kWh)
1 R-1/TR s.d. 450 VA 11000 Blok I: 0 s.d. 30 kWh: 169
Blok II: diatas 30 kWh s.d. 60 kWh: 360
Blok III: diatas 60 kWh: 495 415
2 R-1/TR 900 VA 20000 Blok I: 0 s.d. 30 kWh: 275
Blok II: diatas 30 kWh s.d. 60 kWh: 445
Blok III: diatas 60 kWh: 495 605
900 VA-RTM *) 1352 1352
3 R-1/TR 1300 VA *) 1467,28 1467,28
4 R-1/TR 2200 VA *) 1467,28 1467,28
5 R-2/TR 3500 s.d. 5500 VA *) 1467,28 1467,28
6 R-3/TR 6600 VA Keatas *) 1467,28 1467,28
*) Diaplikasikan Rekening Mininum (RM):
RM1 = 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVa) x Cost Penggunaan.

  • 5.  Pajak Bertambahnya Nilai (PPN) 

Pajak bertambahnya nilai yang dipakai pada konsumen yang memakai listrik rumah tangga kelompok R2.

Langkah Perhitungan Nilai Token Listrik serta kWh Listrik Prabayar 

Perlu untuk diketahui jika dalam proses pengisian lagi daya listrik dengan token, nilai token serta jumlahnya daya listrik (kWh) yang didapatkan cukuplah berlainan. Kadang ada banyak orang yang menanyakan daya listrik sama dengan yang mereka harap. Bisa jadi Anda beli token listrik seharga Rp 100.000,- tapi waktu lakukan pengisian lagi, nilai kWH yang makin bertambah tidak cocok dengan jumlahnya token yang dibeli. Perihal ini karena disebabkan nilai token yang daya listrik yang didapat telah dikurangi dengan cost, pajak, serta, perhitungan tarif basic. Agar tidak bingung, di bawah ini Kita akan mengulas variabel serta langkah mengkalkulasi token listrik yang benar.

Menjadi contoh jika Anda diibaratkan beli token listrik sebesar Rp 200.000,- melalui ATM dengan cost administrasi sebesar Rp 3.000,-, Batas daya di dalam rumah Anda sebesar 1300 VA serta tinggal di DKI jakarta, serta jadi perhitungannya ialah seperti berikut:

Langkah Perhitungan Token Listrik: 

Harga Token = Rp 200.000,-
Cost Administrasi ATM = Rp 3.000,- (termasuk juga harga token)
Daya Listrik di Rumah = 1.300 VA (non-subsidi)
Tarif Listrik berdasar pada daya listrik = 1467,28
PPJ = 3% (DKI Jakarta)
Jadi Nilai Token Listrik Anda Saat ini:
Pemotongan cost administrasi:
200.000 - 3.000 = 197.000

Pemotongan PPJ (DKI Jakarta):
197.000 - (197.000 x 3%) = 191.090

Nilai Token Anda Saat ini ialah Rp 191.090,-
Jumlahnya daya listrik (kWh) yang didapatkan:
Nilai token / tarif basic listrik = jumlahnya kWh
191.090 / 1467,28 = 130,23 kWh

Caraterbaruku Jadi kesimpulannya, jika Anda diibaratkan beli token listrik seharga Rp 200.000,- serta tinggal di Jakarta dengan daya listrik 1300 VA, jadi nilai token Anda sebesar Rp 191.090,- serta memperoleh 130,23 kWh saat lakukan pengisian lagi.

0 Response to "CARA ISI TOKEN LISTRIK & PERHITUNGANNYA"

Post a Comment